METODOLOGI PENELITIAN
I.
Pengertian Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian adalah proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data yang akan
digunakan untuk keperluan penelitian[1]. Metodologi juga merupakan analisis teoretis
mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan suatu penyelidikan yang sistematis untuk
meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga merupakan suatu usaha yang sistematis
dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban.[2] Hakikat penelitian dapat dipahami dengan
mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan
penelitian. Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya
dipengaruhi oleh tujuan dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan
penelitian secara umum pada dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian
merupakan refleksi dari keinginan manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui
sesuatu.[3] Keinginan untuk memperoleh dan
mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang umumnya
menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Berikut pengertian
menurut para ahli :
1. Menurut KBBI (Kamus Besar
Bahasa Indonesia), metode merupakan cara kerja yang
mempunyai sistem dalam memudahkan pelaksanaan dari suatu kegiatan untuk
mencapai sebuah tujuan tertentu.
2. Drs.Agus M. Hardjana,
beliau mengemukakan metode merupakan cara yang telah dipikirkan secara matang
yang dilakukan dengan mengikuti, beberapa langkah-langkah tertentu demi
tercapainya sebuah tujuan.
3. Titus,
menjelaslan bahwa metode merupakan serangkaian cara & langkah-langkah yang
tertib untuk menegaskan suatu bidang keilmuan.
4. Almadk,
menjelaskan bahwa metode merupakan suatu cara dengan menerapkan berbagai
prinsip yang logis terhadap suatu penemuan & penjelasan kebenaran.
5. Rothwell & Kazanas.
Menurut mereka metode ialah cara, proses atau pendekatan untuk menyampaikan
sebuah informasi.
6. Hebert Bisno menjelaskan,
metode merupakan suatu teknik yang digeneralisasikan dengan baik & benar
agar bisa diterima ataupun digunakan dalam satu disiplin ilmu ataupun bidang
disiplin & praktek.
7. Macquarie.
Metode ialah suatu cara dalam melakukan sesuatu terutama suatu hal yang
berkaitan dengan rencana tertentu.
8. Rosdy Ruslan,
menjelaskan metode sebagai kegiatan ilmiah yang berhubungan dengan cara kerja
dalam memahami suatu subjek maupun objek penelitian dalam upaya menemukan
jawaban secara ilmiah & keabsahannya dari sesuatu yang diteliti.
9. Wiradi.
Metode ialah seperangkat langkah dari apa yang harus dikerjakan secara tersusun
& sistematis.
10. Ostle.
menjelaskan metode merupakan suatu pengajaran terhadap sesuatu dalam memperoleh
sesuatu yang interelasi.
11. Departemen Sosial RI,
menjelaskan bahwa metode adalah suatu cara teratur yang digunakan dalam
menjalankan suatu pekerjaan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
12. Max Siporin,
metode merupakan suatu orientasi kegiatan yang mengarah pada persyaratan tujuan
& tugas yang nyata.
13. Pasaribu Simanjuntak,
beliau menjelaskan bahwa metode ialah suatu cara sistematik yang digunakan demi
tercapainya sebuah tujuan.
14. Hamid Darmadi,
menjelaskan metode sebagai jalan atau cara yang harus dilewati dalam mencapai sebuah
tujuan.
15. Heri Rahyubi.
Menurutnya metode ialah suatu model cara yang bisa dilakukan dalam kegiatan
belajar mengajar demi tercapainya suatu proses pembelajaran yang baik.
16. Nasir,
menjelaskan Metode penelitian ialah cara utama yang digunakan peneliti untuk
mencapai tujuan & menentukan jawaban atas masalah yang diajukan.
17. Winarno,
menjelaskan Metode penelitian ialah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan
teknik yg teliti & sistematik.
18. Muhiddin Sirat,
menjelaskan Metode penelitian ialah suatu cara memilih masalah & penentuan
judul penelitian.
19. Sugiyono,
menjelaskan Metode penelitian ialah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan & kegunaan tertentu.
Itulah sekilas dari 19
pengertian metodologi penelitian menurut para ahli, semoga bermanfaat dan
terima kasih telah berkunjung.
Adapun tujuan Penelitian adalah penemuan, pembuktian dan pengembangan ilmu
pengetahuan.
- Penemuan. Data yang diperoleh dari
penelitian merupakan data-data yang baru yang belum pernah diketahui.
- Pembuktian. Data yang diperoleh dari
penelitian digunakan untuk membuktikan adanya keraguan terhadap informasi
atau pengetahuan tertentu.
- Pengembangan. Data yang diperoleh dari
penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang
telah ada.
Kegunaan penelitian dapat dipergunakan untuk memahami masalah, memecahkan
masalah, dan mengantisipasi masalah.
- Memahami
masalah. Data
yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperjelas suatu masalah
atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya diketahui.
- Memecahkan
masalah. Data
yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk meminimalkan atau
menghilangkan masalah.
- Mengantisipasi
masalah. Data
yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk mengupayakan agar masalah
tersebut tidak terjadi.
II.
Jenis-jenis
Penelitian Ilmiah
Penelitian dapat
digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu, antara lain berdasarkan:
(1) Tujuan;
(2) Pendekatan;
(3) Tempat;
(4) Pemakaian atau hasil /
alasan yang diperoleh;
(5) Bidang ilmu yang
diteliti;
(6) Taraf Penelitian;
(7) Teknik yang digunakan;
(8) Keilmiahan;
(9) Spesialisasi bidang
(ilmu) garapan.
III. Paradigma Penelitian
Paradigma kuantitatif
a. Paradigma tradisional, positivis,
eksperimental, empiris.
b. Menekankan pada pengujian teori-teori
melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
c. Realitas bersifat objektif dan berdimensi
tunggal.
d. Peneliti independen terhadap fakta
yang diteliti.
e. Bebas nilai dan tidak bias
f. Pendekatan deduktif.
g. Pengujian teori dan analisis
kuantitatif.
Paradigma kualitatif
a. Pendekatan konstruktifis,
naturalistis (interpretatif), atau perspektif postmodern.
b. Menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah
dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas.
c. Realitas bersifat subjektif dan
berdimensi banyak.
d. Peneliti berinteraksi dengan fakta
yang diteliti.
e. Tidak bebas nilai dan bias.
f. Pendekatan induktif.
g. Penyusunan teori dengan analisis
kualitatif.
iv. Perbedaan
paradigma kuantitatif dengan paradigma kualitatif
Perbedaan
antara Paradigma Kuantitatif dengan Paradigma Kualitatif terletak pada
asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian. Perbedaan
selanjutnya akan memengaruhi strategi dan desain penelitian. Perbedaan asumsi
tersebut di antaranya adalah sebagai berikut
1. Hubungan peneliti dengan
fakta yang diteliti menurut paradigma kuantitatif diasumsikan bersifat
independen sehingga peneliti dapat menguji realitas fakta secara objektif,
terbatas pada dimensi tunggal, bebeas nilai. Sebaliknya menurut asumsi
paradigma kualitatif, penelitian berinteraksi dengan fakta yang diteliti
sehingga lebih bersifat subjektif, tidak bebeas nilai,
2 Proses penelitian paradigma
kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif, sedangkan pada penelitian
paradigma kualitatif menggunakan pendekatan induktif.
3. Paradigma kuantitatif
menekankan pengujian teori dengan analisis kuantitatif dibandingkan pendekatan
kualitatif yang memberikan tekanan pada penyusunan teori melalui pengungkapan
fakta dengan analisis kualitatif.
V. Diagram Alir
Proses Penelitian
VI.
Jenis Data dalam Penelitian
VII. Langkah Dalam Metode
Ilmiah
Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Marilah lebih dahulu
ditinjau langkah-langkah yang diambil oleh beberapa ahli dalam mereka
melaksanakan penelitian.
Schluter (1926) memberikan 15 langkah dalam melaksanakan penelitian dengan
metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan bidang, topik atau judul penelitian.
2. Mengadakan survei lapangan untuk merumuskan masalah-malalah yang ingin
dipecahkan.
3. Membangun sebuah bibliografi.
4. Memformulasikan dan mendefinisikan masalah.
5. Membeda-bedakan dan membuat out-line dari unsur-unsur permasalahan.
6. Mengklasifikasikan unsur-unsur dalam masalah menurut hu-bungannya dengan
data atau bukti, baik langsung ataupun tidak langsung.
7. Menentukan data atau bukti mana yang dikehendaki sesuai dengan
pokok-pokok dasar dalam masalah.
8. Menentukan apakah data atau bukti yang dipertukan tersedia atau tidak.
9. Menguji untuk diketahui apakah masalah dapat dipecahkan atau tidak.
10. Mengumpulkan data dan keterangan yang diperlukan.
11. Mengatur data secara sistematis untuk dianalisa.
12. Menganalisa data dan bukti yang diperoleh untuk membuat interpretasi.
13. Mengatur data untuk persentase dan penampilan.
14. Menggunakan citasi, referensi dan footnote (catatan kaki).
15. Menulis laporan penelitian.
VIII.
Macam -
macam Metode Penelitian
Banyak metode penelitian yang biasa digunakan dalam
penelitian social dan pendidikan. Mc. Milan membagi macam-macam metode
penelitian berdasarkan pendekatan yang digunakan, antaralain[2]:
1.
Pendekatan Kualitatif
A. Metode Etnografis
Metode
etnografis ialah metode yang digunakan untuk menginterpretasi budaya, kelompok
social dan suatu system masyarakat. Penelitian etnografi bertujuan untuk
mendeskripsikan cara berpikir, adat, bahasa, kepercayaan dan prilaku hidup
suatu masyarakat. Proses penelitian ini biasanya dilaksanakan di lapangan dalam
waktu yang cukup lama, dengan bentuk observasi dan wawancara alamiah dengan
partisipan serta mengumpulkan dokumen atau benda-benda (artifak). Hasil akhir
penelitian ini biasanya sangat komprehensif dan menggambarkan kompleksitas
suatu kehidupan. Contoh penelitian dalam pendidikan : ” Pelaksanaan kurikulum
Berbasis Kompetensi”.
B. Metode Historis
Historis /
Sejarah ialah studi tentang masa lalu dengan menggunakan paparan dan
penjelasan. Metode Historis ialah metode yang bertujuan untuk merekonstruksi
masa lalu secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan , menilai,
memverifikasi, dan mensintesis bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai
konklusi yang dapat dipertahankan dan dalam hubungan hipotesis tertentu [3].
Ciri khas
penelitian historis ialah periode waktu : kegiatan, peristiwa, karakteristik,
dan nilai-nilai dikaji dalam konteks waktu. Contoh penelitian ini misalnya : ”
Manajemen Pembuatan Kurikulum Berbasis Kompetensi “
C. Metode Fenomenologis
Metode
Fenomenologis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang mencari arti
dari pengalaman kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep,
pendapat, pendirian, sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap situasi
atau pengalaman dalam kehidupan. Tujuan penelitian ini ialah menemukan makna
dari hal-hal yang esensi atau mendasar dari suatu pengalaman.Penelitian ini
dilakukan melalui wawancara mendalam dari partisipan.Hasil studi ini diharapkan
dapat meningkatkan pemahaman pembaca tentang penghayatan kehidupan oranglain.
D. Metode Studi Kasus
Metode Studi
Kasus ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan terhadap
suatu “kesatuan system”, baik itu berupa program, kegiatan, peristiwa, atau
sekelompok individu yang terikat oleh tempat ataupun waktu. Penelitian ini
diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna,dan memperoleh pemahaman dari
kasus tersebut. Suatu kasus tidak dapat mewakili populasi dan tidak dimaksudkan
untuk memperoleh kesimpulan dari populasi.Keismpulan sudi kasus hanya berlaku
bagi kasus yang diteliti. Karena tiap kasus bersifat unik dan memiliki
karakteristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Studi kasus
memiliki beberapa kelemahan,antaralain[4]:
1. Sulit dibuat inferensi kepada populasi
2. Mudah dipengaruhi pandangan subjektif
Adapun
keunggulan studi kasus ini ialah:
1. Dapat memberi hipotesis untuk penelitian
lanjutan
2. Mendukung studi-studi besar dikemudian hari
3. Dapat digunakan sebagai contoh ilustrasi
E. Metode Teori Dasar
Metode Teori
Dasar ialah merode yang digunakan dalam penelitian dasar yang diarahkan pada
penemuan atau penguatan suatu teori. Penelitian teori dasar harus melalui
beberapa langkah penelitian, antaralain:
1. Peneliti memiliki gambaran sifat-sifat
realitas empiris
2. Permulaan penelitian dimulai dengan pernyataan
dasar mengenai dunia empiris yang dimasuki lapangan
3. Peneliti harus menetapkan data apa yang akan
diambil
4. Peneliti harus melakukan ekplorasi
5. Peneliti harus mampu melakukan inspeksi
6. Peneliti harus mampu menganalisa dan melakukan
rekonstrsuksi penemuan untuk bangunan hipotesis barunya.
F. Metode Studi Kritis
Metode Studi
kritis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang dari
teori kritis, feminis, ras dan pascamodern yang bertolak dari asumsi bahwa
pengetahuan bebrsifat subjective. Peneliti kritis memandang bahwa masyarakat
terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras ,suku bangsa,jenis kelamin, dll.
Peneliti feminis memusatkan perhatiannya pada masalah jender, ras, sedangkan
peneliti pascamodern memusatkan pada institusi social dan kemasyarakatan. Dalam
penelitian kritis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antaralain:
1. Peneltian kritis tidak bersifat deskrit.
2. Penelitian kritis menggunakan pendekatan studi
kasus
2. Pendekatan Kuantitatif
A. Metode Deskriptif
Metode
deskriptif ialah suatu metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian
deskriptif untuk menggambarkan fenomena yanga ada. Penelitian deskriptif
merupakan penelitian yang memberi uraian mengenai gejala social yang diteliti
dengan mendeskripsikan tentang nilai variable bedasarkan indicator yang
diteliti tanpa membuat hubungan dan perbandingan dengan sejumlah variable yang
lain. Tujuan metode deskriptif ini ialah:
1.Mengumpulkan
informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala.
2.Mengidentifikasi
masalah dan memeriksa praktik yang berlaku.
3.Menetapkan
keputusan apabila oranglain menghadapi situasi yang sama
Syarat
penelitian deskriptif:
1.Peneliti
harus memiliki sifat represif. Ia harus mencari,bukan menguji.
2.Peneliti
harus memiliki kekuatan integrative.
3.Peneliti
tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan variable
Contoh
penelitian :” Kecerdasan Emosi Siswa SMA 1 Kab.Pelalawan Riau
B. Metode Komparatif
Metode
Komparatif ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk
mengetahui apakah antara dua variable ada perbedaan dalam suatu aspek yang
diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian
dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrument.
Hasilnya dianalisis secara statistic untuk mencari perbedaan variable yang
diteliti.
C. Metode Korelasional
Metode
Korelasional ialah metode yang mencari hubungan atau korelasi diantara
variable-variabel yang dicari.. Korelasi antara dua variable atau lebih dapat
berupa, sebaaai berikut
1. Korelasi Positif, yaitu korelasi dimana jika
salah satu variable meningkat, maka variable lain cenderung meningkat pula,
atau sebaliknya bila salah satu variable turun, maka variable yang lain
cenderung turun.
2. Korelasi Negatif, yaitu korelasi dimana jika
salah satu variable meningkat, maka variable yang lain akan cenderung menurun,
begitu pula sebaliknya.
3. Tidak ada Korelasi, yaitu kedua variable tidak
menunjukkan adanya hubungn antara keduanya.
4. Korelasi sempurna, yaitu korelasi dimana
kenaikan dan penurunan variable yang satu berbanding seimbang dengan yang lain.
Tujuan
metode korelasional ini ialah untuk meneliti sejauh mana variable pada satu
factor berkaitan dengan factor lainnya. Metode ini digunakan untuk:
1. Mengukur hubungan antar variable
2. Meramalkan variable tak bebas dari pengetahuan
kita tentang variable bebas
3. Meratakan jalan untuk membuat rancangan
penelitian eksperimental
D. Metode Survey
Metode
Survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam
pengamatan langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses
penelitian survey merupakan suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang
menarik perhatian peneliti. Penelitian survey menggambarkan proses transformasi
komponen informasi ilmiah, yakni [5]:
E. Metode Ekpos Fakto
Metode Ekpos
Fakto ialah metode yang digunakan dalama penelitian yang meneliti hubungan
sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab
akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu
mengakibatkan variable tertentu. Umpamanya : peningkatan pengetahuan tentang
gizi pada ibu hamil menyebabkan kesehatan bayi meningkat. Penelitian ekpos
fakto ini dapat dilakukan dengan baik bila dengan menggunakan kelompok
pembanding.
F. Metode Tindakan
Metode
Tindakan ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan pada
pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan
proses maupun peningkatan hasil kegiatan. Contohnya guru mengadakan pemecahan
masalah terhadap masalah-masalah yang ada dalam kelas.
IX. Manfaat Metode Penelitian
Manfaat yang
dapat diperoleh dengan mengetahuinya metode penelitian ini ialah [6]:
1. Mengetahui arti pentingnya penelitian
2. Menilai hasil-hasil penelitian
3. Dapat melahirkan sikap dan pola piker yang
skeptic, analitik, kritik dan kreatif
X. Kriteria
penelitian ilmiah
1. Dapat menyatakan tujuan
dengan sejelas-jelasnya,
2. Menggunakan landasan
teoretis dan metode pengujian data yang relevan,
3. Mengembangkan hipotesis
yang dapat diuji dari telaah teoretis atau berdasarkan pengungkapan data,
4. Telah mempunyai kemampuan
untuk diuji ulang,
5. Memilih data dengan tepat
sehingga hasilnya dapat dipercaya,
6. Menarik kesimpulan secara
objektif,
7. Melaporkan hasil secara
parsimony,
8. Hasil penelitian dapat
digeneralisasi.
XII Tujuan
Metodologi Penelitian
1.
Penemuan.
Data yang diperoleh dari penelitian merupakan data-data yang baru yang belum
pernah diketahui.
2.
Pembuktian.
Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk membuktikan adanya keraguan
terhadap informasi atau pengetahuan tertentu.
3.
Pengembangan.
Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk memperdalam dan memperluas
pengetahuan yang telah ada.
XII. METODE ILMIAH
1.
Metode yang digunakan harus bersifat kritis, analistis.
2.
Metode harus bersifat ilmiah
3.
Metode harus bersifat obyektif
4.
Metode harus bersifat konseptual dan teoritis.
5.
Metode bersifat empiris.
Mungkin itu sedikit
informasi seputar Pengertian Penelitian dan Metode Ilmiah yang dapat
saya sampaikan, semoga bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA: